Disaat alur cerita sudah tak lagi dapat berterima
Seringkali berkata diakhiri satu tanda tanya
Tanya yang tak pernah berhenti diujung kata
Lalu mengapa
Bila senja tiap tiap orang merangkak tuk berkata
Terpetik kata rayuan yang meradang rindu
Tampak raut wajah meriuh malu malu
Karna bila bulir banyak menggenang
Tertanda ia menyampaikan cerita
Tunggulah sampai rintiknya habis membasahi atapmu
Karna bila lantas kau mengeluh
Pabila rintik hujan membumi
Senyummu berubah menjadi dua garis kerutan
Yang menggaris lekung ke arah bawah
Lalu mengapa
Saat langit merah merona
Semua nampak berseri bahagia
Seakan cerita duka berubah dalam hitungan detik saja
Lalu mengapa cerita yang kau punya
Terdekap dalam pikirmu
Seperti sejarah yang benar ada
Namun tiada satu orangpun yang merasa
Karna bila bulir banyak menggenang
Tertanda ia menyampaikan cerita
Tunggulah sampai rintiknya habis membasahi atapmu
Karna bila lantas kau mengeluh
Pabila rintik hujan membumi
Senyummu berubah menjadi dua garis kerutan
Yang menggaris lekung ke arah bawah
Lalu mengapa
Saat langit merah merona
Semua nampak berseri bahagia
Seakan cerita duka berubah dalam hitungan detik saja
Lalu mengapa cerita yang kau punya
Terdekap dalam pikirmu
Seperti sejarah yang benar ada
Namun tiada satu orangpun yang merasa
Kommentare
Kommentar veröffentlichen