Direkt zum Hauptbereich

Part V: Berlalu






Banyak yang menjadikan tahun baru sebagai sebuah pembaharuan dan momentum “titik balik”. Wishes lists sudah tersusun rapi sedemikian rupa dengan banyak pengharapan yang bisa dilakukan pada lembaran baru. Bagian titik awal ini adalah sebuah momentum sakral yang sulit untuk tidak bisa tidak dipublikasikan, dengan maksud semua orang tahu dan bisa berpartisipasi dalam perwujudan mimpi yang dituliskan melalui doa yang minimalisnya dilafalkan sederhana, yakni cukup lewat kata aamiin saja.
Tiap orang pada awal tahun banyak yang menyibukkan diri untuk mencari quotes terbaiknya, sebagai konten pembuka wishes list tadi. Setiap orang berlomba untuk mencari kata terbaiknya, posting, dan begitu seterusnya. Titik ini membuat kita menjadi orang yang selalu berpikir positif. Kita berharap, meskipun kita sadar dan tidaknya melakukan hal yang kebanyakan orangpun melakukan hal yang serupa. Tersenyum secara perlahan sampai berada pada titik pengharapan yang sebenarnya, sebagai bentuk sadar dari perwujudan harapan kita sendiri.
Akupun sama, selalu tersenyum sendirian pada awal tahun dan berharap semuanya berjalan sesuai dengan garis perencanaan kita. Waktu yang kita sediakan untuk membuka lembaran baru mungkin akan terbagi menjadi dua hal. Pertama, petualangan baru yang luar biasa, dan kedua pada luka yang tidak akan kita kira. Dan kita dituntut harus ‘siap’ pada apapun yang akan terjadi nantinya.
Tahun baru adalah momentum awal untuk menyuarakan konsep memberi. Memberikan kesempatan pada diri sendiri dan orang lain, kesempatan untuk menerima dan memaafkan, kesempatan untuk melakukan sesuatu hal yang lebih baik, atau kesempatan untuk mengasihi sesama, atau lainnya. Dan berhentilah merisaukan tentang ‘bagaimana’ dan mulai hadapi apapun yang terjadi.
Karena terkadang pada pertengahan jalan seringkali kita terjebak di suatu tempat yang kita sendiripun terkadang tidak tahu di mana itu berada. Konsep yang sudah kita rancang di awal seketika sirna, layaknya dihempaskan angin topan yang datang menghantam dan BOOM, hilang begitu saja. Atau saat kita berlari dan lalu tiba-tiba terjatuh, karena kita terperangkap pada sebuah lubang. Hingga akhirnya kita hanya bisa menangis, mengapa kita tidak berhati-hati atau melompat. Kadang pula kita terjebak pada masalah lama yang sama. Lantas, kapan kita biarkan semua itu berlalu?
Jalan Tuhan tidak akan pernah bisa kita kira. Jalan terbaik yang pernah Peter Drucker simpulkan dalam kalimatnya; cara terbaik untuk memperkirakan masa depan adalah dengan cara menciptakannya. Untuk itu, jangan pernah mencoba memulai untuk menyerah, kita hanya perlu berusaha dan selalu mencoba tanpa mengenal lelah. Jikalau kita harus terjatuh, berusahalah untuk bangkit kembali dan menata semuanya kembali, serta lakukan setiap hal yang sama dengan cara pandang yang berbeda.

Kommentare

Beliebte Posts aus diesem Blog

Satu Hari Nanti

Andai pada satu hari nanti Saat semua yang   berada di sisi Pergi berlalu dan tak dapat berhenti Satu hari nanti Jiwa ini kan merasakan mati Satu hal yang takkan pernah bisa dihindari Satu hal yang tak bisa kau enggani Satu hari nanti Saat orang yang kau sayangi pergi Akankah kau mampu berdiri tegak Tanpa merintih satupun bulir air mata Satu hari nanti Saat suara yang kau sering dengar Tak pernah terngiang pada telinga dan pikirmu Hanya ada sepi Pada setiap detiknya yang kau jalani Satu hari nanti Saat pelukan kasih sayangi Yang kau rasa semasa kau bayi Tak pernah ada tuk menguatkan perasaan hati Satu hari nanti Saat nama yang ada hanya terukir pada sebuah prasasti Menandakan kenangan itu pernah hidup Menemani perjalanan yang kau hadap Waktu terus beputar setiap detiknya Berputar kedepan hingga satu detik Detik di ujung hari Pada satu tanda yang tak semua orangpun tahu

Life Is A Journey

     Kali ini gue mau sedikit bercerita tentang salah satu kata-kata yang gue jadiin pegangan, that is " life is a journe y". Cielah sosoan pake bahasa inggris segala, kwkwkkw. Tapi gatau kenapa ya sama kalimat itu maknanya beda banget, ya asik aja gitu buat dipakenya. Jadi gaiss gue persepsiinnya hidup itu sebuah perjalanan. Itu kata-kata yang menurut gue ajib banget dah. Kenapa? Pertama, kita harus sadar loh, kalo hidup itu satu petualangan yang perjalanannya itu panjang bener dah dan itu harus banget kita jalanin, mau gimanapun alur ceritanya. Kita juga gakan pernah tau sampai kapan perjalanan itu berujung, karna kita kerjaannya cuma duduk dan bikin senyaman mungkin buat naikin pilihan kendaraan hidup kita masing-masing.      Gue gatau kenapa prinsip itu nerap banget sama pikiran gue. Tapi kalo kita telisik lagi, coba deh rasain. Kita hidup itu kaya lagi naikin motor atau kendaraan apapun itu. Kita naik kendaraan itu buat sampe ke satu tujuan ka...

Di Balik Pergerakan Satu Langkah

Pada langkah yang berjalan mundur Ia mampu tertatih walau terjegal kerikil dan pasir Pada waktu yang berputar ke belakang Ia mampu mematahkan detaknya Walau waktu terhenti sejenak Satu dari sepersekian langkah yang berjalan Beberapa langkah terlihat berjalan mundur Tak peduli kaki pada kerikil yang bertaburan Langkah itu langkah yang cukup menghantarkannya Tak terlihatkan maju dari langkah yang telah berjalan ke belakang Manusia berlarian berkejar-kejaran Mencari hal yang ia mau Bagai berlomba menyantap mangsa  Dari sekumpulan singa yang mencari rusa  Batu terbilah dihantam penggeladah Yang mencari penganan untuk hidupnya Dibalik terjalnya penghasil rupiah Dari satu kalimat kata terucap Meyakinkan ribuan paragraf  Yang menyatakan makna yang diselipkan Bahkan bila itu perlu mengindahkannya Bentuk koma terkadang menjadi pelengkap Menghasilkan jeda pada intonasi yang ditaut...