Detak
bunyi jarum jam pada dinding kuning
Beriring
dengan semilir angin malam
Yang berbalapan masuk melalui ventilasi kecil kamar
lantai tiga
Hari ini
bulan bersinar pada purnama
Tampak
menerangi
Gelapnya
atap rumah merah
Yang
terselimuti rindangnya dedaunan pohon nangka
Sejenak
pikirku tertegun menuju buah nangka muda di ujung pohon
Nantinya
ia kan matang dan jatuh
Dengan
aroma khasnya itu
Lantas
lamaku menunggu mungkin akan jatuh pula
Pada
dentingan waktu yang tak tau kapan dan dimana
Bunga itu
mekar bukan karna matahari yang setiap hari selalu datang
Bunga itu
indah pada waktu lama yang telah ditunggu
Percaya
anganku bukan pada menunggu
Namun pada
waktu
Yang
selalu memberikan makna pada menit yang dinantikannya itu
Sama halnya dengan nangka tadi
Ia yang
selalu ditunggu begitu masak
Selepas
kau santap baru terasa nikmatnya manis
Kommentare
Kommentar veröffentlichen