Direkt zum Hauptbereich

Posts

Es werden Posts vom 2018 angezeigt.

Guratan Satu Catatan

Cerita adalah catatan Catatan pada rangka halaman Halaman ganjil yang tergenapkan Genap dari rangkaian perjalanan Perjalanan yang penuh keramaian Ramai karna pilu diabaikan Diabaikan karna merindu tlah berlalu Berlalu sebab koma berada di depan tanda tanya   Tanya yang sampai kini tengah habis membelah isi cerita Cerita yang terguratkan dari satu buah pena Akankah satu lembar catatan terisi kembali Menguraikan tinta pada pena dengan sebab kata setelah koma Akankah catatan itu mengadah kembali pada permukaan Bersama asa yang telah lama padam pada basahnya hampa Lalu tanyapun mencuat kembali pada tandanya Entah pada ribuan kata mana yang menguat kembali Hingga tanda tanya terhapuskan dan digantinya dengan koma Belum lama sudah terpikir mengguratkan titik selepas tanda koma Namun aku lebih suka koma mengadah, Menjabarkannya sama halnya mengisinya dengan ribuan tanda tanya

Aku Binatang Jalang

Aku terlantar sampai ke tepian Berdiri di ujung kota dan menyepi Terpinggirkan bak tak dibutuhkan Aku hanyalah seorang jalang Yang tak ada seorangpun yang sudi memungutnya Atau hanya sekadar menghampiri tuk melirihnya Aku terlantar jauh ke tepian kota Bersemayam pada kerindangan Yang jauh dari riuhnya suasana kota Aku hanyalah jalang Yang terbuang Hanya tak sama lebih jauhnya dari seekor binatang Biarkan luka meradang Membakar tubuh yang menghitam Biarkan kulit mengerang Merasakan sakit sampai rasanya hilang tenggelam *terinspirasi dari puisi "Aku" karya Chairil Anwar

Satu Hari Nanti

Andai pada satu hari nanti Saat semua yang   berada di sisi Pergi berlalu dan tak dapat berhenti Satu hari nanti Jiwa ini kan merasakan mati Satu hal yang takkan pernah bisa dihindari Satu hal yang tak bisa kau enggani Satu hari nanti Saat orang yang kau sayangi pergi Akankah kau mampu berdiri tegak Tanpa merintih satupun bulir air mata Satu hari nanti Saat suara yang kau sering dengar Tak pernah terngiang pada telinga dan pikirmu Hanya ada sepi Pada setiap detiknya yang kau jalani Satu hari nanti Saat pelukan kasih sayangi Yang kau rasa semasa kau bayi Tak pernah ada tuk menguatkan perasaan hati Satu hari nanti Saat nama yang ada hanya terukir pada sebuah prasasti Menandakan kenangan itu pernah hidup Menemani perjalanan yang kau hadap Waktu terus beputar setiap detiknya Berputar kedepan hingga satu detik Detik di ujung hari Pada satu tanda yang tak semua orangpun tahu

Aku harimu kemarin

Aku harimu pada kemarin Mungkin berminggu – minggu yang telah terlewatkan sebelumnya aku berharap aku adalah besok atau lusa atau nanti hari yang kau tunggu-tunggu dengan getaran gugup pada detak jantungmu yang kau harapkan namun sayang aku bukan hari yang kau tunggu itu aku hanya semenit waktu yang hilang mungkin juga kurang waktu yang tak pernah bisa kembali aku . . . harimu pada kemarin

Di Balik Pergerakan Satu Langkah

Pada langkah yang berjalan mundur Ia mampu tertatih walau terjegal kerikil dan pasir Pada waktu yang berputar ke belakang Ia mampu mematahkan detaknya Walau waktu terhenti sejenak Satu dari sepersekian langkah yang berjalan Beberapa langkah terlihat berjalan mundur Tak peduli kaki pada kerikil yang bertaburan Langkah itu langkah yang cukup menghantarkannya Tak terlihatkan maju dari langkah yang telah berjalan ke belakang Manusia berlarian berkejar-kejaran Mencari hal yang ia mau Bagai berlomba menyantap mangsa  Dari sekumpulan singa yang mencari rusa  Batu terbilah dihantam penggeladah Yang mencari penganan untuk hidupnya Dibalik terjalnya penghasil rupiah Dari satu kalimat kata terucap Meyakinkan ribuan paragraf  Yang menyatakan makna yang diselipkan Bahkan bila itu perlu mengindahkannya Bentuk koma terkadang menjadi pelengkap Menghasilkan jeda pada intonasi yang ditaut...

Masih Berhalu

Nyatanya pijakan ini masih berhalu Menopang pada ketidakpastian Terangkul beban tanda tanya Dari satu cerita yang tak berujung ceritanya Berharap mencari sandaran Tuk sekadar merebah dari kepenatan Tetibanya terpikirkan lanjutkan kata Yang bertanda di akhir tanya Satu simpul terurai dan terlepas Mencari uraian lain untuk terikat Satu kalimat yang tersusun Berada pada ujung koma Belum selesai aku membacanya Acapkali guratan pena tertuang Mengukir kata dan kata Hingga ia terangkai dan tertata Mencari padanan diksi agar ia berirama

Nyanyian Orang Perantauan

Membiru Deburan ombak datang menghalus Memisahkan setiap garisnya Membelah lembutnya pasir di pantai Rasio terguncang Seolah ingin berlari dengan kencang Napas terhirup terkatuk Melepaskan luapan yang sedang berdenyut Rintik hujan terjatuh pada bumi Melenyapkan keringnya awan yang berbumbu Teriring kelabu pekat meneduhi keringnya rumput Bilamana kata terpenggal pada jeda Rasa menyusut dipangkal makna Terurai reda pada garis irama Berdentang merdu dengan sedikit sendu Meradang pada satu guyonan Autisme yang meraja Menjadi penopang halus pada ketidakhaluan Dunia penuh imaji Satu rangkai yang banyak terbagi Berkata tanpa arti Membidik rasa tanpa solusi

Yang Berbayang

Kau yang pergi dengan bayang Meninggalkan jejak yang tak dapat terurai Keras dan tak terbendung Rasa yang menguat pada selipan suku kata Yang tak mampu terdefinisikan dalam rangka makna Kau yang pergi dengan bayang Slalu hadir pada jiwa tanpa raga Memenuhi setiap bayangan cerita Tanpa satu kedipanpun yang terlewatkan Kau yang pergi dengan bayang Pada satu jalan cerita yang tlah dihapuskan Namun, meradang pada satu cerita lainnya Seperti satu rasa yang terukir pada guratan prasasti Yang tak dapat dihanyutkan Kau yang pergi dengan bayang Dibalik kebodohan yang tertautkan Berdiri pada kegelisahan dalam dentuman nafas Yang berada pada ketidakaturan Satu jejak yang tak terjejal Menyisakan buntut yang terlalu panjang Dan semakin panjang menjalar Mengikuti dimanapun sudut kota yang tersisa Yang ada hanya ratusan kata penyesalan Yang tlah terlewatkan lebih dari ribuan detik Tanpa tersisa satu kata lainnya Yang ada hanya letusan...

Die Sonne verschwand hinter den Wolken

heute erwarte man etwas, die gerade vom Westen ankommt. und sie kommt, um die Welt zu scheinen, damit wir nicht mehr in der Dunkelheit bleiben. früh kommt sie gerade, geht mal dann herauf hängt am Himmel gibt weiter Menschen eine Chance bis sie in der Mitte genau steht die nächste Runde kommt gleich mehr Wörter geht im Kopf durcheinander man denkt genau, was auf dem Mund bleibt aber was ist gefallen nach runter viel und viel mach die Welt nasskalt die Wolken ist beisamen mit mach alles was im Kopf dreht, weg die Sonne hat schon groβe Entscheidung getroffen besser ist den Weg steht hinten den Wolken keine Schein fur alles man bleibt im Dunkel es aber kein Abend' noch im Mittel hab kein Geduld bis Ende Geschichte sie geht schon weiter und weg ohne 'nen Blick

Curahan Kata Yang Terpendam

     Lu, mau hidup lu kaya gimana sih? Itu satu pertanyaan yang lagi kenceng-kencengannya gue terngiang di telinga dan lari-lari di pikiran gue ini. Kunci dari semuanya sih sebenernya bersyukur sama apa yang kita punyai sekarang. Dan alhamdulillah gue berterima dengan hal itu, dan kerasa bangetlah pokonya gimana rasanya nikmat yang Allah limpahin itu. Cuma disatu sisi lain, gue pengen nyoba buat ngeledakin isi kepala ini, dari rasa yang selama itu tuh kaya kependem gimana gitu. At least, gue tuh pengen ada banget di lingkungan serba baru. Semuanya! Meskipun gue sadar, kalo hal-hal yang gue pengen itu need more effort banget. Dan kalo sampe di posisi itu gue akan adalah satu hal yang juga kadang bakal ngebetein. Which is lo harus ngadepin semua situasi baru dan asing terus banyak proses adaptasi yang bakal lo lakuin, sehingga lo bakal berusaha semaksimal mungkin supaya lu bias nyampe satu titik yang bakal jadi zona biasa lo lagi dengan posisi baru itu. Gue mikir...

Satu Lagi Cerita Yang Acak

Andai gitar dapat kualunankan Kupetik enam ruas senarnya Mengiring nyanyian dengan irama doremifasolasi Sayangnya aku hanya menjadi seorang pecandu Pencandu yang menunggu seseorang memainkan alunannya Mencoba mengambil sehelai kertas Untuk menuliskan satu cerita menjadi satu lagu Dan tetibanya hilang sudah isi pikir Dan berubah kembali menjadi sendu Padanya sebenarnya ingin kutuliskan isi nyanyian rindu Namun bibir selalu meradang terbujur kaku dan mendadak menjadi bisu Satu cerita yang terngiang menjadi lagu Cerita acak yang berlarian pada bayang-bayang Berteriak dengan sekencangannya Menjejal dimensi seolah ingin memcahkan pintu keluar di jalan buntu

Rasa Jalan Cerita

Ratusan kata terukir pada satu suara Mengukir berbagai macam cerita Pena hitam mengentalkan lembaran putihnya kertas Entah kata apa yang akan tertuang padanya Seolah rasa ingin terkuak dengan kerasnya Mengempalkan kedua tangan dengan kuat Satu tanda yang segera menyadarkan Bahwa ukiran kata yang melayang itu tertahan Sulitkah untuk memulai menulisnya? Semua orang pasti berpikir itu mudah Tapi bagian mananya? Nampak hanya mudah tuk terucap di bibir saja Memulai itu mudah, aku setuju Hanya saja menguatkan hal yang tertanam Itu menjadi pertanyaan Melepaskan yang terbedanm dengan hati-hati Menjaga agar setiap alur ceritanya sama dan disukai Kita tentu punya pilihan yang tersedia Pada pikiran yang berkecamuk menampar keras tebalnya dinding rasa Ungkapkan, jika itu diperlukan Ucapkan, bila itu membuatmu melayang Sampai menghilang tanpa beban di ujung pertemuan Ceritakanlah nanti, bila cerita yang ditul...

Berbayang dalam Bayangan

Malam Bersama ia yang terkalut Berdiri tertatih mencari pijakannya Ia yang larut Pada bisingnya cahaya malam Manusia pergi berlarian Mencari udara malam yang panjang Mencari keramaian Untuk sekadar melepaskan penatnya yang tertahan Dibalik satu senyuman yang kian memudar Mengepak setinggi-tingginya Dari bisingnya yang tlah lama tak terdengar Sunyinya terbendung Pada satu ujung pangkal udara Tampak ingin meraung keras ke atas Namun tertahan kebalnya ruang sepi Akankah ia mendengar Saat raungan itu terlampau menjauh Yang seolah menujukan bahwa itu untuknya Biarkan Udara dingin yang hanya ingin menyampaikan salamnya Tembok dinginnya tak terlihat akan runtuh terjatuh Biarkan Biarkan kakimu menopang dengan pikiran acuh Biarkan Biarkan manusia terkatuk mengantuk Melepasnya pergi tertidur pada malam ini Mungkin juga ceritanya berlanjut pada malam berikutnya Nanti, dan juga na...

Yang Telah Hilang

Ia yang menghilang Bersama kabut yang berbayang Tampak angin menggiring awan Menutup bayangnya malam Mentari seolah tak ditunggu datangnya Membiarkan malam seakan terus berdiam Mendekap kekalutan imaji Ia yang menghilang bersama malam Pergi menjauh tanpa berbayang Bulan yang terlihat sabit Tampak murung dengan cahayanya Membiarkan bintang membasahi bumi Dengan cahaya putihnya Ia yang menghilang Seolah pergi mencari diri Berlanjut untuk hidupnya dan Pergi bertualang Ia yang menghilang Meninggalkan jejak tanpa bayang Meninggalkan rasa untuk dibuang Meninggalkan pikir yang tak mau untuk dikenang Meninggalkan logika untuk membiarkan menghilang Biarkan ia menghilang Pergi jauh bersama bayang Sampai satu hari waktu menunggu ia berhenti Kembali pulang dari petualangannya Kembali bersama bayang Yang hadir untuk bersua Bertegur Menuduh sapa

Was ist für dich glücklich?

Einige haben eigene Arten, um selbst glucklich zu sein. Und wie definiert man eigentlich gl ü cklich? Bei mir ist es ja so ganz vielf ä lt. Gl ü cklich f ü r mich kommt aus dem Gl ü ck. Ja nat ü rlich, w ü nschen alle das gleiche , das Gl ü ck. Gl ü cklich wäre geschechen wegen unserer M ü he, unsere s Gef ü hl s , unserer Kraft, darum spielt eine Rolle, um gl ü cklich zu machen. Hab kurz eine Umfrage gemacht, wie macht man sein gl ü cklich selbst: Wer liebe hat, hat einfach gl ü cklich. Die Liebe muss aber nicht vom unserem Paar sein, aber Beispiel: du liebst deinen Freundkreis, dann werden sie dich besonders lieben. Gl ü cklich ist nicht schwer, aber man macht das immer kompiliziert. Ein anderer sage: Leben ist eine Chance, deswegen , warum muss man jeden Tag immer gl ü cklich sein. Sei dein Leben nicht vergeblich. Gl ü cklich ist wunder! Gott gibt uns das Leben . So b edanken wir daf ü r bei m Gott! Die Bekanntin sage: Wenn ich alle Herausforderungen, ...