Kau yang pergi dengan bayang
Meninggalkan jejak yang tak dapat terurai
Keras dan tak terbendung
Rasa yang menguat pada selipan suku kata
Yang tak mampu terdefinisikan dalam rangka makna
Kau yang pergi dengan bayang
Slalu hadir pada jiwa tanpa raga
Memenuhi setiap bayangan cerita
Tanpa satu kedipanpun yang terlewatkan
Kau yang pergi dengan bayang
Pada satu jalan cerita yang tlah dihapuskan
Namun, meradang pada satu cerita lainnya
Seperti satu rasa yang terukir pada guratan prasasti
Yang tak dapat dihanyutkan
Kau yang pergi dengan bayang
Dibalik kebodohan yang tertautkan
Berdiri pada kegelisahan dalam dentuman nafas
Yang berada pada ketidakaturan
Satu jejak yang tak terjejal
Menyisakan buntut yang terlalu panjang
Dan semakin panjang menjalar
Mengikuti dimanapun sudut kota yang tersisa
Yang ada hanya ratusan kata penyesalan
Yang tlah terlewatkan lebih dari ribuan detik
Tanpa tersisa satu kata lainnya
Yang ada hanya letusan ketakutan
Melewati satu garis yang tlah lama tak tersambung
Garis putih yang halus
Takan mudah untuk menemukan garis yang hilang entah kemana dan dimana
Satu bayang yang tlah meradang
Memenuhi isi di kepala
Membias dengan sendirinya
Membiarkan waktu sendiri memakannya
Sampai bayang itu menghilang
Namun kata lain biarkan berlalu mengulang
Masihkah ada rasa yang tlah pergi
Dari ribuan jalan cerita bak drama yang ada
Masihkah ada rasa cinta
Pada kata itu yang maknanya tergeserkan oleh ribuan kata tidak dan tidak
Dan bahkan lebih banyak lagi diartikannya dari kata konotasi
Kommentare
Kommentar veröffentlichen