Direkt zum Hauptbereich

Posts

Es werden Posts vom Januar, 2020 angezeigt.

Ada Jeda Diantara Detik

Ada jeda diantara detik Masa waktu yang tidak banyak diketahui Apa sebenarnya jeda itu Sedikit tidak lebih lama Tapi ia juga sedikit tak lebih cepat dari masa yang berlalu Ada jeda diantara detik Mungkin masa itu pula Adalah hal yang paling menarik Dan mungkin bisa jadi sebaliknya Serasa membayangkan pikir dan tatapan semu Menyongsong setiap simetris dan linear garis lurus Yang tak berujung Ada jeda diantara detik Pula ada kata yang menusuk Tak ayal banyak juga kata yang melambung dan mengudara Menyelesaikan setiap pesannya Menerpa angin Sampai tiba ia pada tuannya Ada jeda diantara detik Ada juga yang masih sembunyi Pada ulasan yang tertanam Diantara romansa picisan

Selamat Pagi

Dan kini ku berdiri diantara pagi Menyambut hangatnya pelita Yang di dalamnya menggenlintirkan cahaya malam Hitam, abu dan perlahan membiru Dengan nampak jiga pada khasnya yang membentang Kali ini pukul enam pagi Tidak ada yang spesial kurasa Hanya pagi yang biasa dan sederhana Namun bagiku, pagi adalah suatu anugrah Meskipun caranya nampak sama saja Selalu membuatku terkesima Dan Selalu ada senyum Mungkin karena melihat awan Yang bergerumul bersama Lalu hilang tak karuan Ditempa angin yang datang Lalu acapkali aku melewati tiap masa Kucari   kertas dan pena favoritku Mencoba membagikan rasa Melalui rangkaian kata

Mengungkapkan Garis Makna Pada Setiap Kata

Pada kata aku menyampaikan rasa Dengan kata aku membagi cerita Bersama kata aku berkarya Menyimpulkan suatu asa dalam rangkainya Jauh sebelum aku pandai bicara Tanpa suatu pola yang terangkaikan manisnya majas dan tertautkan Riuh piluh tergabung utuh Menjadi sesuatu yang tergambarkan Bahwa kita tidak lebih dari hanya satu tanda baca Berdiri setelah koma, lalu tanda tanya menanti di ujung kalimat sana Tanpa tahu kapan titik akan tiba pada waktunya Rangkaian kata dengan hanya sebatas ujung vokal yang sama Bukan hanya menjelaskan garis rima yang berirama Tapi kurangkum dalam sebuah larik Yang menjelaskan aku kini banyak berbicara Melalui kata yang dalam setiap helaiannya Aku sisipkan beragam makna

Dan (Part 2)

Aku berjalan Menyusuri sebuah tujuan Yang aku sendiripun tak tahu Dimana hendak berhenti Aku hanya mencari Sesuatu yang telah lama pergi Meskipun arah angin menuntunku Pada suatu yang lantas membuat pikirku menjadi abu Perlahan ragu menyerbu Menghancurkan sekian lama alur yang nyaris tak terbentur Hingga menyerah sempat membisikan katanya padaku Namun harapan selalu mendorongku Untuk selalu berjalan lurus pada satu arah Sampai pada akhirnya Aku berusaha meyakinkan Bahwa perjalanan yang Selama ini kutempuh Adalah mencari cara Tentang memahami isi hatimu

Aku Cemburu

Katakan aku cemburu Tapi bukan pada dua orang Yang sedang dilanda cinta Setelah dan terbakar api asmara Ya, aku cemburu Tapi bukan pada mereka Yang hidup bertaburan harta Dan kaya raya Sekali lagi aku cemburu Tapi bukan pada manusia Yang mampu mengendalikan dunia Di bawah kuasanya Cemburuku hanya pada mereka Yang hidup dengan sabarnya Yang kuat hatinya Yang tegar pundaknya Cemburuku hanya untuk mereka Yang selalu tersenyum Kala cobaan datang menghantam Yang selalu tabah Kala datang menemui masalah Tegaskanlah Bahwa aku cemburu Pada mereka Yang selalu ingat kepada-Nya

Aku baik baik saja

Katakan bahwa aku baik baik saja Meskipun semua selalu terasa sama Mereka membawakan hidup merana Dari rapuhnya dunia yang sedang berduka Katakan bahwa aku baik baik saja Dari rasa yang tak pernah cukup untuk hari ini saja Selalu tidak puas pada tiap saatnya Berharap semua tunduk seolah seorang raja Katakan bahwa aku baik baik saja Melawan tonggaknya dusta Atau selalu tertipu hangatnya berita Yang selalu menampilkan kata-kata yang tidak benar adanya Katakan adanya Bahwa bukan aku yang baik baik saja Nyaringkanlah Bahwa kami benar baik baik saja Meski nyatanya keadaan terbalik dengan realita yang ada

Part V: Berlalu

Banyak yang menjadikan tahun baru sebagai sebuah pembaharuan dan momentum “titik balik”. Wishes lists sudah tersusun rapi sedemikian rupa dengan banyak pengharapan yang bisa dilakukan pada lembaran baru. Bagian titik awal ini adalah sebuah momentum sakral yang sulit untuk tidak bisa tidak dipublikasikan, dengan maksud semua orang tahu dan bisa berpartisipasi dalam perwujudan mimpi yang dituliskan melalui doa yang minimalisnya dilafalkan sederhana, yakni cukup lewat kata aamiin saja. Tiap orang pada awal tahun banyak yang menyibukkan diri untuk mencari quotes terbaiknya, sebagai konten pembuka wishes list tadi. Setiap orang berlomba untuk mencari kata terbaiknya, posting, dan begitu seterusnya. Titik ini membuat kita menjadi orang yang selalu berpikir positif. Kita berharap, meskipun kita sadar dan tidaknya melakukan hal yang kebanyakan orangpun melakukan hal yang serupa. Tersenyum secara perlahan sampai berada pada titik pengharapan yang sebenarnya, sebagai bentuk sadar ...