Lantas aku memulai perjalanan minggu lalu dengan pertanyaan yang selalu muncul tentang bagaimana dan apa tujuanmu itu sebenarnya. Pertanyaan yang terbawa pada perjalanan jauh, meskipun tidak lebih jauh dari perjalanan lainnya yang pernah aku rasakan. Perjalanan panjang yang menyenangkan, meskipun sebagian lainnya terlihat melelahkan. Namun, bukankah kita semua menyukai setiap perjalanan? Sepanjang apapun, selama apapun, perjalanan selalu membawa kita menuju hal baru yang membawa pada imajinasi berbeda.
Perjalanan lain biasanya kerap mengantarku pada kata-kata yang kususun rapi menjadi sebuah puisi. Rangkai cerita dari apa yang terlihat dan dirasa dibalik episode pada alurnya. Lalu mengapa banyaknya kata yang tertanam itu tak mengalir menjadi bait-bait layaknya cerita di hari sebelumnya.
Rasa itu hanya menjadi satu waktu yang diberi nama jeda. Jeda yang menjadi alasan atas tak kembalinya semua keramaian pemikiran dan perasaan.
Diujung perjalanan minggu lalu itu, jalan mengajakku pada pesisir selatan pantai. Ia bernama Menganti. Satu kemilau keindahan yang tersembunyi. Keindahan pada mahakarya sang Kuasa. Menganti tak membiarkanku merangkai kata untuk menceritakan setiap sudutnya, ia hanya memberikanku kesempatan untuk menikmati angin yang berhembus dengan iringan ombak yang bernyanyi pada satu notasi nada dan menggiring pada pikir lain yang menjadi sedikit filosofis.
Senja di Menganti hanya menyuruhku berhenti sejenak, terdiam, lalu meminta sedikit tersenyum. Jangan pernah lupa pada cerita yang akan kau lalui nanti, nikmati saja.
Kommentare
Kommentar veröffentlichen