Direkt zum Hauptbereich

Posts

Es werden Posts vom Dezember, 2022 angezeigt.

Desember

  Malam terdengar lebih sunyi Angin mengantarnya kembali menjauh Tak peduli hujan telah jatuh Rembulan tak kunjung redup Desember datang membawa dingin Lebih dari sekedar suasana Kehangatan menjadi suatu yang dirindukan Namun ia tak lebih disukai halnya hujan desember Baru saja aku terbangun Menyadari seorang dewasa yang tak begitu menyenangkan Kala terbawa mimpi menggapai kebebasan Terhempas begitu saja dalam rutinitas Jika hanya tentang merenung Tulisan dan kata telah mampu kususun Merangkaikannya menjadi bait berirama Mengartikan kosakata menguraikan makna

Pertama dan Terakhir

  Kala itu desember Waktu beranjak di penghujung tahun Menyisakan detik yang kan berputar kembali Kemarin telah pergi dan tak pernah ada lagi Aku kembali menyendiri Melalui tulisan sambil berkontemplasi Menikmati secangkir kopi Saat hujan membasahi langit sore Kau sering sebut semua-semua itu refleksi Merenung jauh ke belakang Menarik nafas perlahan ke dalam Serta jauh membuangnya terhempas Tak ada yang menarik bagiku selama ini Sampai tetibanya kau datang kujumpai Menghidupku melalui sebuah pengharapan Menyisakan sedikitnya aku dan pengandaian Nyatanya semua kembali menjadi cerita yang sama Cerita lama yang pernah ku temui di penghujung tahun lainnya Kau mudah datang lalu mudah kau pergi Menggenapkan kisah pertama dan terakhir

Kembali Pada Desember

  Kembali ke desember Menepi singgah sejenak Menapaki jejak jejak Yang tak ingin berankak melangkah Kembali ke desember Menanti irama air hujan Bernyanyi membunyikan not Di atap atap rumah Kembali ke desember Melepas realitas yang kan pergi Membalikan ribuan detik yang telah lalu Menandai maknanya Dan kini aku berdiri dalam desember Tuk kesekian kalinya ku hirup udaranya Aku selalu menyapanya hangat Meskipun ia tetap dingin

Senja Tak Pernah Berhenti

  Senja tak pernah berhenti Dan ia tak pernah mati Menguning menutupi birunya langit Senja bisa saja tak bercahaya Tak ada warna Saat itu kau membawaku ke satu senja Lantas kau perlahan hilang dipersimpangan Memberikan pertanyaan dan penantian Berlari aku diantara keramaian Hingga tampak cahaya senja meredup Senja perlahan memudar Beranjak pergi dariku di masa kini Tak ada kata diantara senja kala itu Hanya angin mendesir yang menyapa Seolah ingin memecah kesunyian Mungkin detik itu senja berhenti padaku